Baca Cepat
Menghitung Peluang Usaha Membuka SPBU, Masih Cuan Kah??
Menghitung peluang usaha membuka SPBU.- Pernahkah kalian kepikiran untuk membuka bisnis SPBU? untuk bisa beroperasi, para pemilik kendaraan pribadi maupun umum pasti membutuhkan bahan bakar agar mobil ataupun motor bisa digunakan. Di Indonesia tempat untuk mengisi bahan bakar kendaraan disebut SPBU atau kebanyakan orang menyebutnya Pom Bensin. Ada banyak tempat pengisiian bahan bakar kendaraan bisa kita temukan di Indonesia, hampir disetiap daerah pasti terdapat SPBU.
Mengingat akan pentingnya SPBU dalam kehidupan berkendara sehari hari, membuktikan bahwa peluang bisnis ini masih memiliki potensi yang besar. Sekalipun jumlahnya saat ini sudah semakin banyak, namun melihat pertumbuhan volume kendaraan selalu bertambah setiap tahunnya sehingga SPBU masih selalu dicari oleh banyak orang. Nah berapa modal yang diperlukan dalam membuka usaha SPBU? apa saja syaratnya? Serta berapa keuntungan yang didapat?
Pengertian SPBU.
Sebelum kita membahas soal modal serta syarat yang dibutuhkan dalam membuka SPBU, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui pengertian dari SPBU itu sendiri. SPBU merupakan singkatan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, yaitu tempat dimana kendaraan bisa memperoleh bahan bakar. Lebih luasnya SPBU adalah lembaga penyalur yang dibangun di atas sebidang tanah dan memiliki fasilitas SPBU dengan rancangan, desain, dan spesifikasi teknis yang disetujui Pertamina.
Menjalankan bisinis SPBU memiliki banyak keuntungan, teruatama dalam segi finansial. Apa saja syarat untuk membuka usaha SPBU?
Syarat dan tahapan yang perlu dipersiapkan dalam membuka usaha SPBU.
1. Dokumen perizinan.
Sebelum mengajukan pendaftaran SPBU, ada beberapa dokumen yang perlu kalian persiapkan. Dokumen tersebut antara lain adalah fotocopy KTP pemilik, fotocopy IMB, Surat akta pendiriian perusahaan, Surat peruntukan penggunaan tanah dan Surat izin gangguan. Setelah semua sudah disiapkan, selanjutnya kalian perlu menyiapkan desain bentuk SPBU yang akan dibangun. Kalian juga harus menyiapkan peta lokasi usaha, kelengkapan data fasilitas inventaris, data penyimpanan sekaligus kapasitas penyaluran BBM.
2. Pilih lokasi usaha yang akan dibangun SPBU.
Tahapan ini merupakan hal yang penting untuk kemajuan usaha SPBU kalian kedepannya. Saat memilih lokasi, sebenarnya kalian bisa menentukan secara langsung melalui website, namun ada baiknya sebelum memilih lokasi yang akan dibuat SPBU, kalian terlebih dahulu melakukan survey lapangan agar menjadi bahan pertimbangan kedepannya.
Dalam pemilihan lokasi ini perlu diperhitungkan dengan baik, pilihlah tempat strategis yang dilalui cukup banyak kendaraan dan mudah untuk dikunjungi. Pastikan juga lokasinya tersedia sampai izin pembangunan dikeluarkan, setelah itu kalian bisa melanjutkannya dengan cara membeli atau menyewa lokasi tersebut.
3. Mempersiapkan sarana dan prasarana pada SPBU
Untuk memdapatkan kenyamanan dan keamanan sarana dan prasarana di SPBU harus dimiliki, mulai dari alat pemadam kebakaran, pagar pembatas, instalasi sumur pantai serta saluran pengolahan limbah. Anda juga harus menyediakan toilet umum untuk pria dan wanita, mushola, dan tidak lupa juga dengan lahan parkir yang memadai.
Persiapkan semuanya sesuai dengan stadar yang ditetapkan Pertamina tujuannya untuk mempermudah proses perizinan. Selanjutnya kalian bisa melakukan pendaftaran SPBU Pertamina secara online melalui website resmi. Ada tiga tahapan dalam proses tersebut yaitu proses input data, verivikasi awal kesiapan finansial dan lahan, terakhir verivikasi lapangan. Kalian bisa kunjungi website resmi Pertamina disini.
Menghitung estimasi modal yang dibutuhkan serta profit yang didapat.
Di Indonesia SPBU terbagi dalam 2 kategori, yaitu SPBU konvensional dan SPBU Modular, disini kami akan coba uraikan satu persatu dari mulai modal sampai estimasi pendapatan yang didapat.
1. SPBU Konvensional.
ciri cirinya tangki penyimpanan bahan bakar tertanam didalam tanah.
Luas area yang dibutuhkan ± 1000-1300 m2.
Biaya investasi atau modal ± 5-7 Miliar.
Kapasitas volume ± 10-12 KL per hari.
2. SPBU Modular.
ciri cirinya tangki bahan bakar terdapat diluar dengan ukuran yang cukup besar. contohnya Pertashop.
Luas area yang dibutuhkan ± 1000-1300 m2.
Biaya investasi atau modal ± 1,5-2 Miliar.
Kapasitas Volume 3-5 KL per hari.
Mari coba kita hitung pendapatan yang dihasilkan per harinya, terdapat dua jenis tipe BBM yang ada di Indonesia yaitu BBM subsidi dan BBM non subsidi. Pada tahun 2017 margin keuntungan per liter pada dua jenis tipe BBM tersebut yaitu BBM subsidi sebesar Rp. 250, dan BBM non subsidi sebesar Rp. 375-450. Namun pada tahun 2020 dikutip dari CNBC Indonesia Margin keuntungan BBM subsidi mengalami penurunan yaitu menjadi Rp. 195.
Berdasarkan margin keuntungan pada tahun 2020, apabila di suatu SPBU rata-rata menjual 10.000 liter BBM subsidi perhari maka pendapatan yang didapat yaitu;
195 x 10.000 = 1.950.000/Hari
1.950.000 x 30 = 58.500.000/Bulan
Untuk BBM non subsidi kita coba anggap perkiraan margin keuntungannya sebesar Rp. 287, dan rata rata menjual 8000 liter per hari :
287 x 8000 = 2.296.000/Hari
2.296.000 x 30 = 68.880.000/Bulan
Maka dalam sebulan pendapatan kotornya adalah 68.880.000 + 58.500.000 = 127.380.000, besar sekali ya. Tapi jangan senang dulu, hasil tersebut belum dikurangi biaya operasional yang bisa dibilang besar, antara lain gaji pegawai SPBU, biaya perawatan sarana dan prasarana, dan juga biaya sewa lahan apabila lahan yang digunakan masih menyewa.
Memang jika dilihat bisnis membuka SPBU masih terbilang menggiurkan untuk saat ini, tetapi kita tidak tahu kedepannya akan seperti apa. Perkembangan teknologi sudah semakin canggih, bukan hal yang mustahil apabila 10 tahun mendatang SPBU akan digantikan dengan pom penisian betterai mobil listrik.
Pingback: Tips memulai usaha kuliner bagi pemula
Pingback: Mengenal Jenis Asuransi di Indonesia dan Manfaatnya