Usaha Ayam Bakar. Ayam bakar merupakan salah satu kuliner yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Olahan ayam yang dipanggang dengan bumbu khas Indonesia ini memiliki cita rasa yang sangat menggugah selera. Tak heran jika usaha ayam bakar menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan. Berikut ini adalah ulasan mengenai usaha ayam bakar.
Baca Cepat
Mengenal dan Mengukur Potensi Usaha Ayam Bakar
Keuntungan Berbisnis Ayam Bakar
Membuka bisnis ayam bakar merupakan salah satu pilihan bisnis yang menjanjikan. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dalam menjalankan bisnis ini. Pertama, ayam bakar merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, sehingga permintaan akan ayam bakar selalu tinggi.
Kedua, bahan baku ayam sangat mudah didapatkan dan harganya juga relatif terjangkau. Bahkan, jika dibandingkan dengan jenis makanan lain seperti daging sapi atau ikan, harga ayam cenderung lebih murah. Selain itu, ayam memiliki kandungan protein yang tinggi dan menjadi salah satu sumber protein terbaik bagi tubuh.
Ketiga, usaha ayam bakar memiliki peluang bisnis yang luas. Ayam bakar dapat dijual dalam berbagai bentuk, seperti nasi ayam bakar, ayam bakar taliwang, ayam bakar madu, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, bisnis ayam bakar bisa disesuaikan dengan selera pasar dan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Tips Memulai Usaha Ayam Bakar
Sebelum memulai usaha ayam bakar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Pertama, pilihlah bahan baku yang berkualitas dan segar. Bahan baku yang berkualitas akan mempengaruhi cita rasa ayam bakar yang dihasilkan.
Kedua, perhatikan pemilihan lokasi usaha. Lokasi usaha harus strategis dan mudah dijangkau oleh pelanggan. Selain itu, pilihlah lokasi yang memiliki banyak potensi pasar, seperti di sekitar kampus, perumahan, atau pusat keramaian.
Ketiga, buatlah bumbu ayam bakar yang enak dan sesuai dengan selera pasar. Bumbu yang enak akan membuat ayam bakar menjadi lebih lezat dan membuat pelanggan ingin datang kembali.
Keempat, pastikan kualitas pelayanan yang baik. Sediakan fasilitas yang nyaman bagi pelanggan, seperti tempat duduk yang bersih dan nyaman, AC, dan Wi-Fi. Selain itu, pastikan pula kebersihan tempat dan karyawan yang melayani.
Kelima, buatlah harga yang bersaing dan terjangkau. Jangan menetapkan harga yang terlalu tinggi karena bisa membuat pelanggan enggan datang lagi.
Cara promosi usaha ayam bakar
Promosi merupakan salah satu hal yang penting dalam memulai usaha ayam bakar. Berikut beberapa cara promosi yang dapat dilakukan:
Media sosial
Promosikan usaha melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, atau Twitter. Buatlah konten menarik tentang ayam bakar, foto, dan video yang memperlihatkan kelezatan ayam bakar Anda. Jangan lupa gunakan hashtag yang tepat agar lebih mudah ditemukan oleh calon pelanggan.
Kolaborasi dengan influencer
Kerja sama dengan influencer atau selebgram dapat membantu meningkatkan eksposur usaha ayam bakar Anda. Carilah influencer yang memiliki pengikut yang banyak dan sesuai dengan target pasar Anda. Tawarkan kepada mereka untuk mencoba ayam bakar Anda dan mempromosikannya melalui postingan di akun sosial media mereka.
Membagikan brosur
Membagikan brosur atau pamflet tentang usaha ayam bakar Anda ke rumah-rumah di sekitar lokasi bisnis dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bisnis Anda. Pastikan brosur yang dibuat menarik dan informatif.
Beriklan di media cetak atau online
Beriklan di koran lokal atau media online seperti portal berita atau platform iklan online dapat membantu meningkatkan eksposur usaha ayam bakar Anda.
Membuka cabang
Jika bisnis ayam bakar Anda sudah mulai dikenal dan sukses, pertimbangkan untuk membuka cabang di tempat yang berbeda. Dengan membuka cabang, Anda dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan penghasilan.
Memberikan promo atau diskon
Memberikan promo atau diskon pada hari-hari tertentu seperti hari ulang tahun atau hari raya dapat menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Dengan melakukan promosi yang tepat, usaha ayam bakar Anda dapat semakin dikenal oleh masyarakat dan menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan kuliner mereka.
Baca Juga: Mulai Usaha Souvenir Pernikahan dengan Modal Terjangkau
Prakiraan modal yang dibutuhkan
Modal usaha ayam bakar dapat berbeda-beda tergantung pada skala bisnis yang dijalankan. Berikut ini prakiraan modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ayam bakar:
- Skala bisnis kecil: Untuk memulai bisnis ayam bakar dengan skala kecil seperti berjualan di pinggir jalan atau di rumah, modal yang dibutuhkan sekitar Rp 5-10 juta. Modal ini akan digunakan untuk membeli peralatan masak, bahan baku, serta memperbaiki tempat usaha.
- Skala bisnis menengah: Jika ingin membuka bisnis ayam bakar dengan skala menengah seperti membuka warung atau restoran kecil, modal yang dibutuhkan sekitar Rp 20-50 juta. Modal ini akan digunakan untuk menyewa tempat usaha, membeli peralatan masak, bahan baku, serta membayar gaji karyawan.
- Skala bisnis besar: Jika ingin membuka bisnis ayam bakar dengan skala besar seperti membuka restoran besar atau franchise, modal yang dibutuhkan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Modal ini akan digunakan untuk menyewa tempat usaha, membeli peralatan masak, bahan baku, membayar gaji karyawan, serta biaya promosi dan pengembangan usaha.
Namun, modal bisnis ayam bakar dapat berbeda-beda tergantung pada lokasi bisnis, biaya sewa tempat bisnis, harga bahan baku, serta harga peralatan masak. Sebaiknya lakukan survei dan perhitungan secara cermat sebelum memulai usaha ayam bakar agar dapat menentukan modal yang tepat dan meminimalisir risiko kerugian.
BEP bisnis ayam bakar
Break even point (BEP) atau titik impas adalah suatu titik di mana total biaya sama dengan total pendapatan atau di mana laba bersih sama dengan nol. Dalam usaha ayam bakar, break even point dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
BEP = (Biaya Tetap) / (Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit)
Keterangan:
- Biaya Tetap: Biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi atau penjualan berubah seperti biaya sewa, biaya listrik, biaya gaji karyawan tetap, dsb.
- Harga Jual Per Unit: Harga penjualan ayam bakar per satuan atau per porsi.
- Biaya Variabel Per Unit: Biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau penjualan seperti bahan baku, kemasan, dsb.
Contoh:
Misalkan usaha ayam bakar memiliki biaya tetap sebesar Rp 5 juta per bulan, harga jual per porsi ayam bakar sebesar Rp 25 ribu, dan biaya variabel per porsi ayam sebesar Rp 10 ribu.
Maka, BEP dapat dihitung sebagai berikut:
BEP = (Rp 5.000.000) / (Rp 25.000 – Rp 10.000)
BEP = 333,33 porsi ayam bakar
Artinya, usaha ayam bakar harus menjual minimal 333,33 porsi ayam per bulan agar mencapai titik impas atau tidak merugi. Jika penjualan ayam bakar lebih dari 333,33 porsi, maka bisnis ayam bakar akan mendapatkan keuntungan. Sedangkan jika penjualan ayam bakar kurang dari 333,33 porsi, maka bisnis ayam bakar akan merugi.
Baca Juga: √875+ Ide Nama Ayam Geprek dan Penyet Menarik,dan Kekinian
Dalam menghitung BEP, sebaiknya memperhitungkan secara cermat biaya-biaya yang ada serta melihat kondisi pasar dan persaingan di sekitar usaha ayam bakar. Dengan begitu, dapat mengambil langkah-langkah strategis dalam memasarkan produk serta mengelola biaya agar mencapai titik impas lebih cepat dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.